Gambaran Stres Kerja, Motivasi Kerja, dan Kinerja Petugas Rekam Medis di RSUD Dr. Moewardi

Petugas rekam medis di RSUD Dr. Moewardi sering mengeluhkan kelelahan, penat, dan jenuh akibat beban kerja yang menuntut ketelitian dalam pengelolaan data pasien. Selain itu, keluhan sakit pinggang akibat posisi duduk lama dan waktu istirahat yang kurang memadai berpotensi menimbulkan stres kerja, yang berdampak pada motivasi dan kinerja mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran stres kerja, motivasi kerja, dan kinerja petugas rekam medis di RSUD Dr. Moewardi.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Cross-Sectional. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan kuesioner yang kemudian dianalisis menggunakan analisis univariat untuk menggambarkan kondisi petugas rekam medis di RSUD Dr. Moewardi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik petugas rekam medis terbanyak berada pada rentang usia 31-40 tahun (58,2 persen), pendidikan D3 RMIK (93,7 persen), dan lama kerja 11-20 tahun (49,4 persen). Tingkat stres kerja tinggi dialami oleh 73,4 persen petugas, sedangkan motivasi kerja sangat tinggi sebesar 65,8 persen. Tingkat kinerja petugas rekam medis di RSUD Dr. Moewardi menunjukkan hasil sangat tinggi, yaitu 100 persen. Jadi meskipun petugas rekam medis di RSUD Dr. Moewardi mengalami stres kerja yang tinggi, motivasi dan kinerja petugas tetap terjaga dengan baik.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Tingkat stres kerja petugas rekam medis di RSUD Dr. Moewardi tinggi 73,4 persen, namun motivasi dan kinerja mereka tetap sangat tinggi masing-masing sebesar 65,8 persen dan 100 persen. Disarankan agar manajemen rumah sakit meningkatkan perhatian terhadap faktor-faktor penyebab stres kerja, seperti pengaturan waktu istirahat dan ergonomi tempat kerja, guna mempertahankan motivasi dan kinerja optimal petugas rekam medis.