IMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSI GAS BERBASIS INTERNET OF THINGS

Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem deteksi gas adalah metode Rapid Application Development. Metode Rapid Application Development menekankan pembuatan prototype secara cepat dan perbaikan berkelanjutan berdasarkan masukan pengguna. Dalam metode ini, terdapat empat tahapan utama, yaitu: perencanaan kebutuhan, perancangan sistem, pengembangan dan umpan balik, serta implementasi. Pendekatan ini dipilih untuk mempercepat proses pengembangan sekaligus memastikan sistem dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna secara efektif.
Tujuan dari pengembangan sistem pendeteksi gas berbasis Internet of Things adalah untuk mendeteksi adanya kebocoran gas secara real-time sehingga potensi bahaya dapat segera diidentifikasi. Sistem ini juga dirancang untuk memberikan peringatan dini melalui buzzer dan aplikasi Blynk, sehingga pengguna dapat segera mengambil tindakan pencegahan. Selain itu, motor servo akan diaktifkan secara otomatis untuk menutup aliran gas apabila kebocoran gas terdeteksi, guna meminimalkan risiko terjadinya ledakan atau kebakaran. Seluruh rancangan ini dibuat agar pemasangan sistem pendeteksi gas menjadi lebih mudah, tanpa harus melakukan modifikasi pada regulator gas yang sudah ada.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem mampu mendeteksi kebocoran gas dengan tingkat sensitivitas yang baik. Setelah kebocoran gas terdeteksi, alarm segera aktif melalui buzzer dan motor servo secara otomatis menutup saluran gas untuk mencegah risiko ledakan maupun kebakaran. Sistem juga berhasil mengirimkan notifikasi peringatan secara real-time ke aplikasi Blynk dan Gmail pengguna, sehingga informasi dapat diterima meskipun pengguna berada jauh dari lokasi. Mekanisme ini dapat beroperasi tanpa memodifikasi regulator gas, sehingga pemasangan sistem lebih praktis dan tidak mengganggu peralatan yang sudah ada.

https://ojs.udb.ac.id/Senatib/article/view/5564/3762