Tinjauan Keakuratan Kode Diagnosis Utama Cholelithiasis dan Tindakan Berdasarkan ICD Pada Dokumen Rawat Inap di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta Tahun 2024

ABSTRAK
ELIA PUSPITASARI
Tinjauan Keakuratan Kode Diagnosis Utama Cholelithiasis Dan Tindakan Berdasarkan ICD Pada Dokumen Rawat Inap Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta Tahun 2024

Berdasarkan data prevelensi di Indonesia angka kejadian Cholelithiasis berkisar 5-10persen pada populasi umum yang dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin, obesitas, faktor gentik, dan riwayat diabetes melitus. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti dengan mengambil 10 dokumen rekam medis elektronik pasien rawat inap pada kasus Cholelithiasis tahun 2024 peneliti menemukan ketidakakuratan diagnosis utama mencapai 20persen dan tindakan mencapai 0persen, artinya dari 10 sampel awal terdapat 2 dokumen diagnosis yang tidak akurat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keakuratan kode diagnosis utama Cholelithiasis dan tindakan berdasarkan ICD pada dokumen rawat inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta tahun 2024.
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Teknik pengambilan sampel yaitu sampel Simple Random Sampling dengan jumlah dokumen sebanyak 77 dokumen rekam medis kasus Cholelithiasis. instrumen penelitian meliputi ICD 10 dan ICD 9-CM, pedoman observasi berupa check list dan pedoman wawancara. Pengolahan data dengan collecting, coding, klasifikasi dan penyajian data.
Hasil analisis prosedur pengkodean yang di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta sudah sesuai dengan SOP. Persentase ketidakakuratan kode diagnosis utama Cholelithiasis akurat sebanyak 49 dokumen (64persen) tidak akurat 28 dokumen (36persen) yang diklasifikasikan menjadi 3 yaitu karena salah kode, kesalahan penentuan diagnosa utama, dan belum dikode. Tindakan akurat sebanyak 70 dokumen (91persen) tidak akurat 7 dokumen (9persen) yang diklasifikasikan menjadi 2 yaitu kesalahan pemberian kode dan karena tidak dikode.
Saran dalam penelitian ini sebaiknya dilakukan pembaharuan terhadap standar operasional prosedur (SOP) terkait pengkodean diagnosis dan tindakan menggunakan ICD elektronik untuk meningkatkan kekonsistenan dan akurasi dalam proses pengkodean. Sebaiknya petugas pengkodean lebih cermat dalam membaca ICD baik ICD-10 untuk diagnosis dan ICD-9-CM untuk tindakan agar tidak terjadi kesalahan dalam pemilihan kode.

Kata kunci : Keakuratan kode, Cholelithiasis, ICD
Kepustakaan : 19 (2014-2024)