Tinjauan Beban Kerja dan Kebutuhan SDM Pada Unit Rekam Medis Berdasarkan Metode ABK-Kes di RSAU dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmo

ABSTRAK

Tinjauan Beban Kerja Dan Kebutuhan SDM Pada Unit Rekam Medis Berdasarkan Metode ABK-Kes di RSAU dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmo

ABK-Kes merupakan suatu metode perhitungan kebutuhan SDMK berdasarkan pada beban kerja yang dilaksanakan oleh setiap jenis SDMK pada tiap fasyankes sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Unit rekam medis di RSAU dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmo memiliki 10 petugas rekam medis yang terdiri dari 5 orang petugas pendaftaran rawat jalan, 4 orang petugas pendaftaran gawat darurat dan rawat inap, 1 orang petugas pengolahan data dan pelaporan. Adanya poliklinik pada saat shift pagi, petugas pendaftaran yang hanya 3 orang merasa kewalahan dalam melayani pasien. Untuk membantu petugas pendaftaran, petugas pengolahan data dan pelaporan sering kali ditugaskan akibatnya akan mempengaruhi beban kerja petugas dikarenakan masih merangkap pekerjaan pada bagian lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beban kerja dan kebutuhan sumber daya manusia di unit rekam medis berdasarkan metode ABK-Kes.
Jenis Penelitian merupakan penelitian deskreptif dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian ini adalah 10 orang petugas rekam medis. Objek penelitian ini adalah beban kerja petugas di unit rekam medis. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Analisis data menggunakan analisis deskriptif.
Hasil dari penelitian ini adalah fasilitas pelayanan kesehatan berjenis rumah sakit dengan jenis SDMK unit rekam medis, WKT pada bagian pendaftaran rawat jalan 73.140 menit/tahun. SBK sebesar 231.701,91, nilai FTP sebesar 0,98persen serta STP sebesar 1,01, dan Kebutuhan SDMK pada bagian pendaftaran rawat jalan setelah dihitung menggunakan metode ABK-Kes adalah 4 petugas. Selanjutnya, WKT pada bagian pendaftaran gawat darurat dan rawat inap 78.487 menit/tahun. SBK shift pagi sebesar 372.719,88, shift siang sebesar 359.249,57, shift malam sebesar 396.321,36, nilai FTP sebesar 0,92persen serta STP sebesar 1,01, dan Kebutuhan SDMK pada bagian pendaftaran gawat darurat dan rawat inap setelah dihitung menggunakan metode ABK-Kes adalah 6 petugas. Selanjutnya, WKT pada bagian pengolahan data dan pelaporan 73.140 menit/tahun. SBK sebesar 150.204,57, nilai FTP sebesar 3,41persen serta STP sebesar 1,03, dan Kebutuhan SDMK pada bagian pengolahan data dan pelaporan setelah dihitung menggunakan metode ABK-Kes adalah 2 petugas.
Penulis menyarankan sebaiknya diperlukan penambahan 2 orang petugas di bagian gawat darurat dan rawat inap serta 1 orang petugas di bagian pengolahan data dan pelaporan dengan lulusan minimal D3 Rekam Medis.