ANALISIS KETEPATAN KODE DIAGNOSIS UTAMA KASUS OBSTETRI PADA REKAM MEDIS ELEKTRONIK BERDASARKAN ICD-10 DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

ABSTRAK

Suci Arganingsih Yudha Juniar

ANALISIS KETEPATAN KODE DIAGNOSIS UTAMA KASUS OBSTETRI PADA REKAM MEDIS ELEKTRONIK BERDASARKAN ICD-10 DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

Ketepatan kode merupakan pemberian kode diagnosis yang sesuai berdasarkan ICD-10. Ketepatan kode diagnosis pada rekam medis elektronik sebagai dasar pembuatan laporan. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada diagnosis utama kasus obstetri di RSUD Pandan Arang Boyolali, didapatkan rekam medis dengan diagnosis utama kasus obstetri sebanyak 4 rekam medis tidak tepat dengan persentase 40persen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan kode diagnosis utama kasus obstetri.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Populasi sebanyak 649 rekam medis dan besar sampelnya adalah 87 rekam medis. Teknik pengampilan sampel dilakukan dengan cara systematic random sampling. Instrumen penelitian ini berupa Checklist, Pedoman Wawancara, Pedoman Observasi, dan ICD-10.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 87 rekam medis dengan diagnosis utama kasus obstetri diperoleh ketepatan sejumlah 66 rekam medis dengan persentase 76persen dan 21 rekam medis tidak tepat dengan persentase 24persen, yang dibagi menjadi 3 klasifikasi yaitu salah pemberian kode sebanyak 8 rekam medis (38persen), salah kategori karakter ke-4 sebanyak 12 rekam medis (57persen), dan salah peletakan diagnosis utama sebanyak 1 rekam medis (5persen). Faktor-faktor yang berkaitan dengan ketepatan kode diagnosis yaitu dokter belum menuliskan informasi medis dengan lengkap, Petugas coding melakukan kesalahan dalam pemberian kode dan tenaga kesehatan lainnya (bidan dan perawat).
Ketepatan kode diagnosis utama kasus obstetri di RSUD Pandan Arang Boyolali sudah cukup baik, untuk meningkatkan ketepatan peneliti menyarankan sebaiknya dokter menuliskan informasi medis dengan lengkap dan petugas coding sebaiknya membaca informasi medis secara mendalam serta tenaga kesehatan lainnya (bidan dan perawat) lebih teliti dalam pengisian kelengkapan laporan persalinan. Sehingga faktor yang berkaitan dengan ketidaktepatan dapat teratasi.