Evaluasi Perbandingan Efektivitas Penggunaan Obat Antitiroid Terhadap Kadar TSH dan FT4 Pasien Hipertiroid di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret

Hipertiroid merupakan kondisi akibat hiperaktivitas kelenjar tiroid yang ditandai oleh peningkatan kadar FT4 dan penurunan TSH. Terdapat dua jenis obat antitiroid, yaitu Tiamazol dan Propiltiourasil. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas kedua obat tersebut dalam menormalkan kadar TSH dan FT4 pada pasien hipertiroid setelah menjalani pengobatan di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif non-eksperimental dengan desain retrospektif dan teknik total sampling. Jumlah sampel penelitian ini adalah 72 responden dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing 36 responden yang menerima terapi obat Tiamazol atau Propiltiourasil. Efektivitas kedua obat dibandingkan berdasarkan normalisasi kadar TSH dan FT4 setelah pengobatan. Data yang telah didapat diolah dan dipaparkan secara deskriptif untuk mendeskripsikan hasil yang didapatkan. Hasilnya, sebagian besar responden adalah perempuan (91,7persen) berusia 38 – 43 tahun, tanpa penyakit komorbid (61,1persen). Mayoritas pasien pada kedua kelompok obat Tiamazol dan Propiltiourasil, mencapai eutiroid dalam 3 – 6 bulan pengobatan. Sebanyak 66,7persen pasien pada kelompok Tiamazol dan 61,1persen pada kelompok Propiltiourasil berhasil menormalkan kadar TSH dan FT4. Uji statistik Pearson Chi-Square (p samadengan 0.624), Continuity Correction (p samadengan 0.806), dan Fishers Exact Test (p samadengan 0.806) menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan secara statistik antara kedua kelompok, sehingga keduanya dinilai sama efektif berdasarkan hasil penelitian ini.