PENETAPAN KADAR VITAMIN C SERTA AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAN FRAKSI KULIT BUAH SALAK PONDOH (Salacca edulis)

Bahaya radikal bebas sering dikaitkan dengan masalah kesehatan. Polusi udara, sinar UV dan makanan cepat saji dapat menghasilkan radikal bebas. Pencegahan akumulasi radikal bebas memerlukan senyawa yang dapat menghambat pembentukan radikal bebas yang biasa disebut dengan atioksidan.Antioksidan adalah suatu substansi yang diperlukan oleh tubuh untuk menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan yang dapat disebabkan oleh radikal bebas terhadap sel-sel normal, protein, lemak. Selain itu, antioksidan mempunyai kemampuan mendonorkan elektron untuk menstabilkan radikal bebas. Salah satu senyawa yang sering digunakan sebagai antioksidan adalah vitamin C (Sami dan Rahimah, 2015). Buah salak (Sallaca edulis Reinw.) diketahui memiliki aktivitas antioksidan. Dari perbandingan 2 metode antioksidan yaitu ABTS dan peredaman radikal anion superoksida memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut. Kadar Vitamin C yang terkandung dalam ekstrak etanol Kulit Buah Salah Pondoh (Sallaca edulis Reinw.) sebesar 8,463 ppm. Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak etanol, fraksi etanol air, fraksi n-Heksana, dan fraksi etil asetat kulit buah salah pondoh (Sallaca edulis Reinw.) dengan metode ABTS didapatkan aktivitas antioksidan dengan IC50 berturut-turut 82,235 ppm, 87,314 ppm, 183,982 ppm, dan 14,656 ppm. Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak etanol, fraksi etanol air, fraksi n-heksana, dan fraksi etil asetat kulit buah salah pondoh (Sallaca edulis Reinw.) dengan metode peredaman radikal anion superoksida didapatkan aktivitas antioksidan dengan IC50 berturut-turut 175,478 ppm, 145,207 ppm, 203,771 ppm, dan 16,194 ppm. Metode ABTS lebih sensitif dibandingkan dengan metode peredaman radikal anion superoksida dilihat dari nilai IC50 yang dihasilkan lebih yang lebih kecil.