FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI KRIM EKSTRAK DAUN EKOR NAGA (Rhaphidophorapinnata (L.f) Schott) TERHADAP Staphylococcus aureus ATCC (25923)

Pemanfaatan tanaman obat sebagai alternatif terapi infeksi kulit semakin
meningkat, salah satunya adalah daun ekor naga (Rhaphidophora pinnata (L.f)
Schott) yang memiliki senyawa aktif seperti flavonoid, tanin, saponin, alkaloid, dan
steroid yang berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk
memformulasikan ekstrak daun ekor naga dalam bentuk sediaan krim dan menguji
aktivitas antibakterinya terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 serta
mengevaluasi mutu fisik krim yang dihasilkan. Ekstrak diperoleh melalui metode
maserasi menggunakan etanol 96persen, kemudian diformulasikan dalam tiga
konsentrasi krim yaitu 10persen, 30persen, dan 40persen. Evaluasi mutu fisik meliputi uji
organoleptik, homogenitas, tipe krim, pH, viskositas, daya sebar, dan daya lekat.
Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram untuk mengukur
zona hambat. Hasil menunjukkan bahwa semua formula krim memenuhi parameter
mutu fisik yang ditetapkan. Krim dengan konsentrasi ekstrak 40persen menghasilkan
diameter zona hambat terbesar yaitu 19,40 mm, termasuk dalam kategori daya
hambat kuat. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun ekor naga efektif
diformulasikan menjadi sediaan krim antibakteri alami untuk membantu
pengobatan infeksi kulit.