Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Terhadap Kinerja Karyawan di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta

ABSTRAK

Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Terhadap Kinerja Tenaga Kesehatan di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta

Floriza Anis Safitri1, Anton Susanto2, Hesty Latifa Noor3

Perkembangan teknologi informasi yang pesat mendorong rumah sakit untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan melalui penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). SIMRS berperan penting dalam mempercepat proses kerja, mengurangi kesalahan pencatatan, serta mendukung kinerja tenaga kesehatan. Namun, implementasi SIMRS tidak selalu berjalan lancar karena adanya kendala teknis seperti kerusakan perangkat keras atau lambatnya sistem, yang berpotensi menghambat produktivitas kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan SIMRS terhadap kinerja tenaga kesehatan di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain survei analitik dan metode cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 65 tenaga kesehatan unit rawat jalan yang diambil menggunakan teknik total sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Kuesioner tersebut terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas berupa SIMRS dan variabel terikat berupa kinerja tenaga kesehatan. Analisis data dilakukan dengan regresi linier sederhana menggunakan software SPSS.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja tenaga kesehatan, sebagaimana ditunjukkan oleh nilai signifikansi sebesar 0,001 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 (0,000 lebih kecil dari 0,05), serta nilai koefisien regresi sebesar 0,417. Artinya, apabila SIMRS digunakan secara lebih optimal dan efisien, maka hal tersebut akan berdampak positif terhadap berbagai aspek kinerja tenaga kesehatan, termasuk produktivitas, ketepatan waktu, dan kualitas hasil kerja. Namun, hambatan teknis masih ditemukan, seperti kerusakan perangkat keras (CPU) dan lambatnya sistem software yang mengganggu kelancaran kerja. Oleh karena itu, perhatian manajemen dibutuhkan agar pemanfaatan SIMRS lebih optimal.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa SIMRS memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan kinerja tenaga kesehatan. Oleh karena itu, peningkatan kualitas infrastruktur dan pelatihan pengguna SIMRS perlu ditingkatkan secara berkelanjutan.