GAMBARAN RATA-RATA LAMA RAWAT INAP PASIEN PASCA PERSALINAN DENGAN PROSEDUR ENHANCED RECOVERY AFTER CAESAREA SURGERY (ERACS) DI RSU ‘AISYIYAH KLATEN TAHUN 2023

ABSTRAK
ATALIA FAZZA FADIA
Gambaran Rata-Rata Lama Rawat Inap Pasien Pasca Persalinan Dengan Prosedur Enhanced Recovery After Caesarea Surgery (ERACS) Di RSU Aisyiyah Klaten Tahun 2023

Enhanced Recovery After Caesarea Surgery (ERACS) adalah adalah teknik operasi yang dikembangkan pada persalinan caesar dimana keadaaan bisa dioptimalkan pada saat sebelum, selama, sesudah operasi dalam mencapai proses pemulihan lebih cepat setelah menjalani tindakan pembedahan. Di RSU Aisyiyah Klaten sudah menggunakan prosedur ERACS sejak 2020 dan menjadi layanan unggulan. Jumlah pasien ERACS pada tahun 2023 adalah 2090 pasien dengan memiliki lama rawat inap bervariasi 1-9 hari. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran rata-rata lama rawat inap pasien pasca persalinan dengan prosedur ERACS.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan pendekatan retrospektif. Varibel penelitian terdiri dari AvLOS pasien ERACS, AvLOS berdasarkan kelompok umur, tingkat pendidikan, kelas perawatan, cara bayar, dan cara keluar. Populasi ini yaitu laporan data kelahiran jumlah 2090 dengan sampel menggunakan teknik sampel jenuh. Pengumpulan data dengan metode observasi dan wawancara. Pengolahan data dengan cara pengumpulan data, koreksi, klasifikasi, analisis, perhitungan dan penyajian data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa AvLOS tertinggi terdapat pada kelompok pasien dengan usia di atas 35 tahun, tingkat pendidikan SMP, kelas perawatan kelas III yaitu 3 hari. Hal ini memberikan gambaran mengenai gambaran rata-rata lama rawat inap pasien pasca persalinan dengan prosedur ERACS dan dapat menjadi dasar evaluasi serta peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.
Penerapan metode ERACS di RSU Aisyiyah Klaten terbukti efektif dalam mempercepat pemulihan pasien pasca persalinan, dengan rata-rata lama rawat inap sebesar 2 hari. Faktor umur, pendidikan, kelas perawatan berkontribusi terhadap variasi lama rawat inap pasien. Penulis menyarankan sebaiknya rumah sakit tetap melakukan evaluasi untuk meningkatkan kualitas mutu pelayanan. Perlu dilakukan penelitian dengan menambahkan variabel lain seperti paritas, riwayat operasi, dan kepatuhan terhadap protokol ERACS.