Evaluasi Rasionalitas Obat Antibiotik Pada Pasien Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moewardi Surakarta

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit infeksi yang paling sering dijumpai di Indonesia dan menjadi penyebab utama penggunaan antibiotik di rumah sakit. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional dapat menurunkan efektivitas terapi serta meningkatkan risiko resistensi bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien ISPA di RSUD dr. Moewardi Surakarta periode 2023–2025. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-retrospektif dengan pengumpulan data dari 38 rekam medis pasien rawat inap yang memenuhi kriteria inklusi. Karakteristik pasien menunjukkan bahwa kelompok usia terbanyak adalah 20–34 tahun (28,9persen), diikuti usia 35–59 tahun (26,3persen), dengan proporsi pasien perempuan lebih banyak (55,3persen) dibanding laki-laki (44,7persen). Evaluasi rasionalitas dilakukan dengan metode Gyssens berdasarkan lima aspek: tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis, tepat waktu, dan tepat lama pemberian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua pasien telah tepat dosis dan tepat waktu. Namun, masih terdapat ketidaktepatan pada aspek lain, yaitu 5,3persen pasien tidak tepat indikasi karena memiliki komorbid infeksi virus, 5,3persen pasien tidak tepat obat, serta 65,8persen pasien tidak tepat lama pemberian (terlalu singkat maupun terlalu lama). Berdasarkan klasifikasi Gyssens, hanya 34,2persen kasus masuk kategori rasional penuh, sedangkan sisanya terbagi dalam kategori IIIA (2,6persen), IIIB (57,9persen), dan V (5,3persen). Penelitian ini menegaskan pentingnya evaluasi berkala serta penerapan program Antimicrobial Stewardship untuk meningkatkan rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien ISPA.