Uji Aktivitas Antidiabetes dari Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum) Menggunakan Metode Inhibisi Enzim ?-Amilase secara In Vitro

Diabetes Melitus merupakan penyakit gangguan metabolik yang disebabkan
oleh organ pankreas gagal dalam memproduksi hormon insulin secara memadai.
Berdasarkan penyebabnya diabetes melitus di golongkan menjadi tiga jenis,
diantaranya DM tipe 1, Diabetes Mellitus tipe 2, dan diabetes melitus gestasional,
dibeberapa penelitian telah membuktikan bahwa daun salam memiliki potensi
sebagai antidiabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa
metabolik sekunder dan aktivitas antidiabetes ekstrak daun salam menggunakan
inhibisi enzim a – amilase secara in vitro.
Metode penelitian ini menggunakan eksperimental laborat. Penelitian ini
menggunakan inhibisi enzim a-amilase untuk mengetahui adanya aktivitas
antidiabetes yang terdapat pada ekstrak daun salam. Metode yang digunakan yaitu
DNSA.
Hasil dari penelitian ini didapatkan rendemen ekstrak daun salam sebesar
30 persen, kadar air simplisia sebesar 6,24 persen, susut pengeringan simplisia 5,3 persen, uji
kadar abu 5,6 persen, uji kadar air ekstrak sebesar 6,34 persen, uji susut pengeringan ekstrak
sebesar 7,03 persen. Ekstrak daun salam positif mengandung senyawa metabolit
sekunder yaitu saponin, tanin, flavonoid, dan alkaloid. Hasil dari IC50 pada ekstrak
daun salam sebesar 66,705 ppm tergolong antidiabetes kuat. Hasil dari acarbose
sebesar 56,818 ppm tergolong antidiabetes kuat.