ANALISIS TINDAK ILOKUSI PADA KARAKTER UTAMA DALAM FILM PRESTIGE

Penelitian ini menganalisis tindak tutur ilokusi pada tokoh utama dalam film The Prestige serta fungsi bahasa yang digunakan. Analisis ini menggunakan teori tindak tutur Searle (1979) serta kerangka fungsi bahasa Jakobson (1960).
Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan analisis isi. Data berupa ujaran Alfred Borden dan Robert Angier diklasifikasikan ke dalam jenis tindak tutur ilokusi dan fungsi bahasa.
Sebanyak 89 ujaran teridentifikasi, terdiri atas 33 asertif (37,07percen), 32 direktif (35,95percen), 5 komisif (5,61percen), dan 19 ekspresif (21,34percen), tanpa adanya deklaratif. Borden lebih dominan menggunakan asertif, sedangkan Angier lebih sering menggunakan direktif. Dari sisi fungsi bahasa, ditemukan 33 emotif, 30 konatif, 21 referensial, 3 fatis, 1 metabahasa, dan 1 puitik. Fungsi emotif dan konatif merupakan yang paling sering muncul.
Temuan ini menunjukkan bahwa rivalitas dan obsesi kedua tokoh dibangun tidak hanya melalui pertunjukan sulap, tetapi juga melalui bahasa. Ujaran mereka menyoroti identitas, emosi, serta perebutan kekuasaan yang mencerminkan tema sentral film, yaitu pertentangan antara ilusi dan realitas.
Tindak tutur ilokusi dan fungsi bahasa terbukti memainkan peran penting dalam pengembangan karakter dan konstruksi konflik dalam The Prestige. Analisis pragmatik memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai strategi komunikasi baik dalam karya seni maupun dalam konteks sehari-hari.