Tinjauan kebutuhan sumber daya manusia di unit coding rekam medis dengan metode analisis beban kerja (ABK-Kes) di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2025

ABSTRAK
NITA FEBRIKUSUMA DEWI
Tinjauan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Di Unit Coding Rekam Medis
dengan Metode Analisis Beban Kerja (ABK-Kes) di RSUP dr. Soeradji
Tirtonegoro Klaten
ABK-Kes adalah metode perhitungan kebutuhan SDMK berdasarkan beban kerja yang dilaksanakan oleh setiap jenis SDMK sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Petugas coding rekam medis RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten terdiri dari 3 coder rawat jalan, 4 petugas coder rawat inap dan 1 coder IGD. Bagian rawat jalan total berkas yang harus diselesaikan perhari sekitar 600-700, berkas per tahun sebanyak 204.765 pasien. Saat ini, hanya terdapat 3 petugas coding di bagian rawat jalan. Hal ini mengakibatkan beban kerja petugas coding rawat jalan menjadi lebih besar dari waktu kerja yang disediakan. Tujuan penelitian yaitu mengetahui kebutuhan tenaga kerja di bagian coding dengan metode ABK-Kes di RSUP dr.
Soeradji Tirtonegoro Klaten tahun 2025.
Jenis penelitian ini deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sumber data primer yaitu observasi dan wawancara, data sekunder yaitu profil rumah sakit, data laporan kunjungan pelayan pasien, laporan kegiatan tugas pokok dan tugas penunjang coding. Teknik pengumpulan data dengan metode observasi dan wawancara. Subjek penelitian ini petugas bagian coding dan objek beban kerja unit coding rekam medis. Analisis data menggunakan metode wawancara dan observasi tentang kebutuhan tenaga kerja di unit coding rekam medis di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.
Hasil penelitian fasyankes tipe rumah sakit umum pemerintah dan jenis SDMK bagian coding rekam medis. Waktu kerja tersedia sebesar 78.360 menit/tahun. Standar beban kerja sebesar 349.452,27. FTP sebesar 31,62persen dan STP sebesar 3,32. Hasil perhitungan kebutuhan tenaga kerja bagian coding metode ABK-Kes sebanyak 9 petugas.
Kesimpulan, petugas yang dibutuhkan di bagian coding sebanyak 9 petugas. Sedangkan, saat ini hanya terdapat 8 petugas, sehingga memerlukan penambahan sebanyak 1 petugas dengan latar belakang minimal D3 Rekam Medis. Penulis menyarankan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal satu tahun sekali atau setiap terjadi perubahan volume jumlah kunjungan.