Tinjauan Keakuratan Kode Diagnosis Malignant Neoplasm of Breast Pasien Rawat Inap di RSUD Dr. Moewardi

Pemberian kode Neoplasm menurut ICD 10 ditentukan menurut sifat atau keganasannya, lalu dibagi lagi menurut daerah anatomis. Pemberian kode yang tidak tepat dapat berpengaruh terhadap keuangan rumah sakit. Berdasarkan penelitian terdahulu ditemukan total ketidakakuratan 9,82persen-43,75persen kode topografi tidak akurat dan 97persen-100persen kode morfologi tidak akurat. Maka dilakukan penelitian untuk mengetahui pelaksanaan pengodean, keakuratan dan faktor ketidakakuratan diagnosis Malignant Neoplasm of Breast di RSUD Dr. Moewardi.
Metode penelitian adalah deskriptif. Pengumpulan data secara observasi dan wawancara. Sampel penelitian sejumlah 94 dokumen rekam medis pasien rawat inap. Instrumen penelitian berupa pedoman wawancara, pedoman observasi, checklist, ICD-10 dan ICD O. Pengolahan data dengan collecting, editing, entry and tabulating, dan penyajian data. Analisis data dengan deskriptif.
Hasil penelitian didapatkan 17persen kode topografi tidak akurat, dan 100persen kode morfologi tidak akurat karena morfologi tidak dikode dan tidak diberi keterangan grade. Faktor penyebab ketidakakuratan kode yaitu faktor tenaga medis yaitu penulisan diagnosis yang tidak diisi dengan lengkap , faktor petugas rekam medis yaitu human error sehingga petugas kurang teliti memberi kode, dan faktor sarana prasarana yaitu belum memakai ICD O untuk pengodean morfologi diagnosis neoplasma.
Kesimpulan pada penelitian ini terdapat 16 (17persen) kode topografi tidak akurat dan 94 (100persen) kode morfologi tidak akurat. Sebaiknya dilakukan sosialisasi terhadap tenaga medis (dokter) untuk mengisi berkas rekam medis secara jelas dan benar, sebaiknya dibuat SPO tentang pemakaian ICD O, sebaiknya melakukan revisi terkait SPO pengodean diagnosis.