TINJAUAN FAKTOR PENGHAMBAT PENERAPAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS SEBELAS MARET SUKOHARJO

ABSTRAK

BUNGA DESTYA ALVIOLITA

Tinjauan Faktor Penghambat Penerapan Rekam Medis Elektronik Di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret Sukoharjo

Rekam Medis Elektronik (RME) merupakan sistem informasi digital yang mendukung peningkatan mutu pelayanan kesehatan, sesuai dengan Permenkes No. 24 Tahun 2022. Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret Sukoharjo mulai menerapkan RME sejak akhir 2024. Namun, dalam pelaksanaannya ditemukan berbagai hambatan yang memengaruhi efektivitas penerapannya.
Penelitian ini bertujuan untuk meninjau faktor penghambat penerapan RME berdasarkan pendekatan 5M: Man, Method, Material, Machine, dan Money. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan cross sectional, melalui observasi dan wawancara kepada kepala dan petugas rekam medis di Rumah Sakit UNS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan dari faktor Man meliputi petugas yang belum sepenuhnya terampil. Faktor Method berkaitan dengan alur kerja yang dikembangkan pihak ketiga serta SOP yang masih dalam proses penyempurnaan. Faktor Material menunjukkan keterbatasan sarana seperti server. Faktor Machine mencakup kendala jaringan dan risiko downtime. Dan faktor Money, terdapat keterbatasan anggaran untuk pengembangan dan pemeliharaan sistem RME.
Faktor penghambat RME di Rumah Sakit UNS meliputi : SDM yang masih beradaptasi, ketergantungan metode pada pihak ketiga, keterbatasan server, kesiapan jaringan yang belum optimal, serta keterbatasan anggaran meski RME dinilai efisien. Disarankan agar rumah sakit UNS rutin mengadakan pelatihan bagi SDM, melakukan evaluasi berkala terhadap prosedur, serta mengoptimalkan sarana, jaringan, dan server untuk mendukung penerapan RME yang maksimal.