Hubungan Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Terhadap Kualitas Hidup dan Outcome Terapi Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Diabetes Melitus Tipe 2 merupakan penyakit kronis yang memerlukan pengelolaan jangka panjang. Kepatuhan dalam penggunaan obat menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi keberhasilan terapi dan kualitas hidup pasien. Namun, tingkat kepatuhan yang rendah masih sering ditemukan, yang dapat berdampak pada outcome terapi seperti kadar HbA1c yang tidak terkontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kepatuhan penggunaan obat terhadap kualitas hidup dan outcome terapi pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode analisis observasional dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah responden sebanyak 98 pasien yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner MMAS-8 untuk mengukur kepatuhan dan WHOQOL-BREF untuk menilai kualitas hidup, serta data laboratorium HbA1c untuk mengukur outcome terapi. Analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi Pearson dan chi-square. Sebagian besar pasien memiliki tingkat kepatuhan sedang (51persen), kualitas hidup sedang (100persen), dan outcome terapi dalam kategori sedang dan tidak terkontrol. Hasil uji menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat kepatuhan penggunaan obat dengan kualitas hidup (p samadengan 0,015: r samadengan -0,246), namun tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan dengan outcome terapi HbA1c (p samadengan 0,524). Terdapat hubungan bermakna antara tingkat kepatuhan penggunaan obat dan kualitas hidup pasien Diabetes Melitus Tipe 2, namun kepatuhan tidak secara langsung berhubungan dengan outcome terapi. Faktor lain seperti pola hidup, komplikasi, dan dukungan sosial turut memengaruhi hasil terapi.