Analisis Hambatan Penyelenggaraan Rekam Medis Elektronik Rawat Jalan Berdasarkan 5M di RS Muhammadiyah Selogiri

Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan dituntut untuk beradaptasi dengan teknologi guna meningkatkan efisiensi, akurasi, dan keamanan dalam pengelolaan data pasien. Penerapan RME di unit rawat jalan RS Muhammadiyah Selogiri masih menghadapi berbagai hambatan, seperti masalah adaptasi petugas terhadap sistem baru, kurang lengkapnya Standar Operasional Prosedur (SOP), dan keterbatasan anggaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hambatan-hambatan tersebut berdasarkan kerangka manajemen 5M (Man, Money, Machine, Method, Material) di RS Muhammadiyah Selogiri.
Penelitian ini menggunanakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan cross-sectional. Subjek dalam penelitian ini adalah petugas di unit rawat jalan yang menggunakan rekam medis elektronik. Objek penelitian mencakup mesin yang digunakan dalam pelaksanaan rekam medis elekteronik, material yang digunakan, anggaran yang diperlukan dalam pelaksanaan rekam medis elektronik, serta metode pelaksanaan RME di RS Muhammadiyah Selogiri. Untuk pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung dan wawancara mendalam dengan 14 petugas pengguna RME di unit rawat jalan
Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan adanya hambatan signifikan pada setiap aspek 5M. Pada aspek Man, ditemukan kurangnya pemahaman dan keterampilan staf terhadap sistem RME baru dan SOP. Aspek Money, menyoroti anggaran yang terbatas, yang berdampak pada pengadaan fasilitas penunjang dan pelaksanaan pelatihan yang belum optimal. Aspek Machine, mengidentifikasi kualitas perangkat keras yang perlu ditingkatkan, koneksi internet yang belum stabil, serta tantangan dalam integrasi sistem RME dengan sistem informasi rumah sakit lainnya. Aspek Method, mengungkap variasi pemahaman staf terhadap SOP, serta belum semua formulir pelayanan tersedia dalam bentuk elektronik. Terakhir, aspek Material, menunjukkan bahwa tidak semua formulir dapat diakses secara elektronik, sehingga masih memerlukan pengisian manual.
Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan RME di RS Muhammadiyah Selogiri masih menghadapi berbagai hambatan komprehensif pada kelima aspek manajemen 5M yang memengaruhi optimalisasi pelayanannya. Oleh karena itu, disarankan agar rumah sakit lebih aktif untuk mengembangkan program pelatihan berkelanjutan, mengalokasikan anggaran yang lebih memadai untuk infrastruktur teknologi, menyempurnakan SOP dan memastikan pemahaman staf, serta mempercepat digitalisasi seluruh formulir rekam medis guna meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan.