Evaluasi Keakuratan Kode Diagnosis Cedera dan Penyebab Luar pada Kasus Kecelakaan Lalu Lintas pada Rekam Medis Rawat Jalan Berdasarkan ICD-10 Di Rumah Sakit Panti Waluyo YAKKUM Surakarta Tahun 2024

Aniek Dwi Febriyanti
Evaluasi Keakuratan Kode Diagnosis Cedera dan Penyebab Luar Kasus
Kecelakaan Lalu Lintas Berdasarkan ICD-10 Pasien Rawat Jalan di RS
Panti Waluyo Yakkum Surakarta
Keakuratan kode berperan sangat penting terhadap analisis pembiayaan, pelaporan
morbiditas dan mortalitas serta lainnya. Latar belakang dari penelitian ini yaitu
dilihat dari tiga penelitian terdahulu dengan hasil persentase ketidakakuratan yang
tinggi yaitu 93persen, 86persen dan 67,9persen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
keakuratan kode diagnosis kasus kecelakaan lalu lintas dan penyebab luar.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan pendekatan retrospektif.
Sampel 99 kasus kecelakaan lalu lintas dengan teknik simple random sampling.
Instrumen penelitian berupa ICD-10, checklist, pedoman observasi dan pedoman
wawancara. Pengelolahan data dengan collecting, editing, coding, dan entry,
tabulasi dan penyajian data. Analisis dilakukan secara deskriptif.
Ketidakakuratan kode diagnosis cedera kasus kecelakaan lalu lintas sebesar 35
(35,4persen) dokumen tidak akurat. Sedangkan ketidakakuratan kode penyebab luar
kasus kecelakaan lalu lintas sebesar 98 (99persen) yang tidak akurat. Faktor- faktor
yang berkaitan keakuratan kode diagnosis dan penyebab luar yaitu petugas koder
kurang teliti dalam mengode diagnosis dan tidak menuliskan kode penyebab luar
hingga karakter ke-4 dan ke-5
Kesimpulan masih terdapat angka ketidakakuratan kode yang tinggi baik pada
kode diagnosis cedera maupun kode penyebab luar pada kasus kecelakaan lalu
lintas. Faktor yang mempengaruhi ketidakakuratan kode yaitu koder kurang teliti
dalam mengode diagnosis dan karena kebiasaan petugas koding yang tidak
menuliskan kode penyebab luar hingga karakter ke-4 dan ke-5. Peneliti
menyarankan sebaiknya kepala instalasi rekam medis memberikan himbauan
kepada petugas supaya dalam menenttukan atau menuliskan diagnosis harus jelas
dan lengkap agar mendukung dalam penetapan kode diagnosis yang akurat.