ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE PADA NY. I UMUR 33 TAHUN DI PMB TUTI SRI HARYANI S. KEB., BDN KABUPATEN BOYOLALI

Kehamilan, persalinan, dan nifas merupakan proses fisiologis normal yang memerlukan pengawasan agar tidak berkembang menjadi kondisi patologis. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi di Indonesia, yaitu 4.129 kematian ibu dan 29.945 kematian bayi pada tahun 2023. Di Jawa Tengah tercatat 438 kematian ibu, sebagian besar terjadi pada masa nifas, serta 5.339 kematian balita dengan mayoritas pada periode neonatal. Di Kabupaten Boyolali, tahun 2023 terdapat 8 kematian ibu dengan penyebab utama perdarahan dan infeksi, serta 121 kematian neonatal yang sebagian besar disebabkan oleh BBLR dan prematuritas. Upaya menekan AKI dan AKB dilakukan melalui Continuity of Care (COC), yaitu asuhan kebidanan berkesinambungan dari kehamilan hingga keluarga berencana. Penulis berkomitmen melaksanakan asuhan kebidanan berkelanjutan sesuai manajemen asuhan kebidanan. Kehamilan merupakan rangkaian proses berkesinambungan yang dimulai dari ovulasi, pembuahan, nidasi, pembentukan plasenta hingga pertumbuhan hasil konsepsi sampai aterm. Menjelang persalinan sering muncul kontraksi Braxton Hicks akibat perubahan pada otot rahim yang menimbulkan rasa tidak nyaman, namun dapat diatasi dengan perubahan posisi, relaksasi, dan istirahat yang cukup. Masalah lain yang dapat terjadi adalah Ketuban Pecah Dini (KPD), yaitu pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan yang dapat menyebabkan persalinan lama akibat hilangnya peran selaput ketuban dalam membuka serviks. Selain itu, beberapa kondisi seperti kehamilan lewat waktu, oligohidramnion, korioamnionitis, preeklampsia, hipertensi kehamilan, kematian janin dalam kandungan, gangguan pertumbuhan janin, insufisiensi plasenta, perdarahan antepartum, serta kelainan aliran darah umbilikalis dapat menjadi indikasi dilakukannya induksi persalinan.