Tinjauan Pelaksanaan rekam Medis Elektronik Instalasi Gawat Darurat dengan Metode HOT-Fit di Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret

Penelitian ini bertujuan untuk meninjau pelaksanaan Rekam Medis Elektronik (RME) di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret berdasarkan pendekatan metode HOT-Fit yang mencakup aspek human (pengguna), organization (organisasi), technology (teknologi), dan net-benefit (manfaat). Penerapan RME di RS UNS dimulai pada bulan November 2024 dan hingga kini masih menghadapi beberapa kendala teknis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran objektif mengenai implementasi RME serta menjadi dasar untuk peningkatan sistem ke depannya.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara kepada petugas IGD dan petugas rekam medis. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif berdasarkan empat komponen utama metode HOT-Fit untuk menggambarkan pelaksanaan RME di IGD RS UNS secara menyeluruh.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan RME telah berjalan cukup baik. Dari aspek human, pengguna merasa terbantu dengan adanya aplikasi SIMRS meskipun pelatihan lanjutan masih diperlukan. Pada aspek organization, pelaksanaan RME telah didukung oleh SOP dan koordinasi yang baik antar unit. Dari aspek technology, sistem sudah terintegrasi dengan laboratorium, radiologi, dan aplikasi Satu Sehat, namun masih terdapat gangguan sistem (bug) secara berkala. Aspek net-benefit menunjukkan bahwa sistem ini meningkatkan efisiensi kerja, memperkuat pelaporan rumah sakit, dan mendukung proses akreditasi.
Berdasarkan hasil tersebut, peneliti menyarankan agar pihak rumah sakit meningkatkan pelatihan dan pendampingan teknis bagi petugas pengguna RME. Selain itu, optimalisasi sistem perlu dilakukan secara berkala guna meminimalkan gangguan teknis. Monitoring dan evaluasi rutin juga penting dilakukan agar pelaksanaan RME di IGD dapat berjalan lebih optimal dan memberikan manfaat maksimal bagi pelayanan rumah sakit.