Prediksi Kebutuhan Tempat Tidur Rawat Inap Per Bangsal Berdasarkan Indikator Depkes Di RSUD Bagas Waras Klaten Tahun 2025-2027

ABSTRAK

DEA SALSABILA CHOIRUNISA
Prediksi Kebutuhan Tempat Tidur Rawat Inap Per Bangsal Berdasarkan Indikator Depkes Di RSUD Bagas Waras Klaten Tahun 2025-2027
Perencanaan kebutuhan tempat tidur rawat inap penting untuk mendukung efisiensi pelayanan rumah sakit. Kebutuhan tempat tidur dapat dihitung dengan metode peramalan (Forecasting) yang digunakan untuk memperkirakan berapa kebutuhan dimasa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya penambahan dan pengurangan jumlah tempat tidur, jumlah pasien rawat inap per bangsal mengalami kenaikan dan penurunan, indikator produktivitas rawat inap, prediksi hari perawatan, dan memprediksi kebutuhan tempat tidur per bangsal di RSUD Bagas Waras Klaten tahun 2025–2027.
Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan retrospektif. Sampel penelitian ini adalah data rekapitulasi sensus harian rawat inap tahun 2022–2024 dengan teknik sampel jenuh. Instrumen penelitian berupa pedoman wawancara, pedoman observasi, pedoman studi dokumentasi, dan tabel kerja. Pengolahan data dengan penyusunan data, editing, classification, tabulation, perhitungan, dan penyajian data. Hasil penelitian menggunakan analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penambahan dan pengurangan jumlah tempat tidur, jumlah pasien rawat inap per bangsal mengalami kenaikan dan penurunan, indikator produktivitas rawat inap per bangsal berada dibawah standar ideal, beberapa bangsal mengalami peningkatan hari perawatan yang berdampak pada meningkatnya kebutuhan tempat tidur. Prediksi kebutuhan tempat tidur pada tahun 2025–2027 di beberapa bangsal mengalami kenaikan jumlah tempat tidur tersedia.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan manajemen rumah sakit dalam perencanaan fasilitas dan peningkatan mutu pelayanan. Sebaiknya pihak instalasi rawat inap melakukan optimalisasi distribusi tempat tidur antar bangsal, tetap melakukan promosi pelayanan rumah sakit secara selektif, perlu melakukan evaluasi berkala terhadap indikator produktivitas rawat inap guna memastikan efisiensi dan mutu pelayanan tetap sesuai standar.