Prediksi Statistik Kematian dengan Metode Single Exponential Smoothing di RSUD Pandan Arang Boyolali Tahun 2025-2027

ABSTRAK

ANDRE SEPTIANTO

Prediksi Statistik Kematian dengan Metode Single Exponential Smoothing di RSUD Pandan Arang Boyolali Tahun 2025-2027

Statistik kematian merupakan indikator dalam menilai mutu pelayanan rumah sakit dan efektivitas sistem kesehatan. RSUD Pandan Arang Boyolali mencatat peningkatan jumlah kematian pasien rawat inap dari tahun 2022-2024. Belum adanya penelitian prediktif sebelumnya mendorong penelitian ini untuk memprediksi statistik kematian tahun 2025–2027 sebagai dasar evaluasi mutu pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung prediksi angka kematian menggunakan metode Single Exponential Smoothing, sehingga hasilnya dapat dijadikan acuan peningkatan pelayanan medis.
Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Data yang digunakan data kematian dari RSUD Pandan Arang Boyolali tahun 2022–2024, mencakup tujuh indikator statistik kematian: Gross Death Rate (GDR), Net Death Rate (NDR), Maternal Death Rate (MDR), Newborn Mortality Rate (NMR), Fetal Death Rate (FDR), Post Operative Death Rate (PODR), dan Anesthesia Death Rate (ADR). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara, dan data dianalisis menggunakan metode Single Exponential Smoothing.
Hasil menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan jumlah pasien keluar mati pada tahun 2025 hingga 2027, terutama pada indikator GDR dan NDR. Namun, beberapa indikator seperti ADR dan PODR tetap menunjukkan angka yang ideal atau mendekati nol, mencerminkan efektivitas prosedur anestesi dan pasca operasi. Peningkatan pada indikator kematian lainnya mengindikasikan perlunya perhatian khusus terhadap kualitas perawatan pasien rawat inap dan pelayanan obstetri.
Kesimpulan penelitian ini adalah metode Single Exponential Smoothing efektif dalam memprediksi statistik kematian. Prediksi ini dapat menjadi dasar perencanaan strategis manajemen rumah sakit dalam meningkatkan mutu layanan. Disarankan agar memperkuat upaya preventif, peningkatan sarana prasarana, serta pelatihan tenaga medis guna menekan angka kematian di masa mendatang.