EXPLORATION OF HYPERBOLIC EXPRESSIONS IN DESCRIBING ROMANTIC EMOTIONS IN THE “BACK FROM THE EDGE” ALBUM BY JAMES ARTHUR.

Hiperbola banyak digunakan dalam musik populer sebagai alat untuk mengintensifkan emosi dan menciptakan dampak stilistika. Namun, perannya dalam mengekspresikan emosi romantis dalam lirik lagu masih kurang mendapat perhatian. Studi ini menyelidiki bagaimana ekspresi hiperbolik menyampaikan emosi romantis dalam Back from the Edge (2016) karya James Arthur.
Penelitian ini menerapkan klasifikasi hiperbola Claridge (2011) dan Teori Cinta Segitiga Sternberg (1986) untuk menganalisis bagaimana bahasa hiperbolik merepresentasikan keintiman, gairah, dan komitmen dalam lirik lagu. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode analisis etnografi Spradley (1980), data di dapatkan dari delapan lagu yang dipilih secara purposif karena mengandung ekspresi hiperbola romantis.
Hasilnya menunjukkan bahwa ada tujuh jenis hiperbola, yaitu kata tunggal, frasa, klausa, numerik, superlatif, perbandingan, dan pengulangan, dengan hiperbola klausa sebagai yang paling dominan, terutama dalam mengekspresikan gairah. Dari aspek fungsi, hiperbola digunakan untuk memperkuat makna, menekankan keterlibatan emosional, menarik perhatian, dan membangkitkan respons audiens, dengan memperkuat makna sebagai fungsi yang paling sering muncul.
Penelitian ini menegaskan bahwa hiperbola bukan hanya ornamen bahasa, tapi sarana stilistika penting yang memperkuat kedalaman emosi dalam lirik lagu romantis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas pemahaman mengenai bahasa figuratif dalam musik kontemporer serta menjadi referensi bagi analisis stilistika dan linguistik pada karya sastra dan musik di masa mendatang.