Tinjauan Keakuratan Kode Diagnosis Gagal Ginjal pada Rekam Medis Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Islam Cawas tahun 2024

ABSTRAK

DIAH FITRIA AYUNINGTIAS

Tinjauan Keakuratan Kode Diagnosis Gagal Ginjal pada Rekam Medis Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Islam Cawas Tahun 2024

Ketepatan kode diagnosis berguna untuk memastikan bahwa informasi medis
tercatat dengan benar untuk keperluan pelayanan, pelaporan, dan klaim. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dapat diketahui bahwa tingkat ketidakakuratan kode mencapai 13,04persen sampai dengan 47,55persen. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan dengan meneliti 10 rekam medis rawat jalan di Rumah Sakit Umum Islam Cawas diketahui tingkat ketidakakuratan kode diagnosis gagal ginjal mencapai 80persen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keakuratan kode diagnosis Gagal Ginjal pada rekam medis rawat jalan di Rumah Sakit Umum Islam Cawas tahun 2024.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan pendekatan retrospektif. Sampel dalam penelitian ini adalah 67 rekam medis diagnosis gagal ginjal dengan teknik total sampling. Instrumen penelitian ini berupa observasi , wawancara, ICD-10, dan Checklist. Pengolahan data dengan collecting, editing, coding, tabulasi, klasifikasi dan penyajian data. Analisis dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif.

Hasil analisis di Rumah Sakit Umum Islam Cawas menunjukkan bahwa prosedur pengodean sudah sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO). Dari 67 rekam medis rawat jalan, tingkat ketidakakuratan kode diagnosis gagal ginjal mencapai 74,63persen, sedangkan keakuratannya hanya 25,37persen. Ketidakakuratan tersebut terdiri dari kesalahan karakter ke-4 (8persen), pemilihan kode
(38persen), belum dikode (20persen), dan kesalahan kombinasi (34persen). Faktor yang menyebabkan ketidakakuratan adalah kurang telitinya tenaga coding, coder merangkap tugas lain, serta anamnesis yang kurang lengkap.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah prosedur pengodean belum sesuai dengan SPO, Faktor yang menyebabkan ketidakakuratan adalah kurang telitinya tenaga coding, coder merangkap tugas lain, serta anamnesis yang kurang lengkap. Penulis menyarankan sebaiknya kepala rekam medis melakukan evaluasi terhadap beban kerja petugas coding, serta penambahan penggunaan jenis ICD-10 yang digunakan untuk mengkode juga perintah untuk membaca catatan, includes, dan excludes pada ICD-10 Volume I. Penggunaan ICD-10 versi Tahun terbaru yang digunakan untuk mengkode sehingga menghasilkan kode yang lebih akurat.

Kata Kunci : Coding, CKD, Diagnosis Gagal Ginjal, Keakuratan Kode, Coder

Kepustakaan : 22 (2014- 2023)