TINJAUAN KETEPATAN KODE DIAGNOSIS DAN PROSEDUR PADA KLAIM JKN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM ASTRINI

Pelayanan kesehatan yang optimal di rumah sakit sangat bergantung pada
kualitas dokumentasi rekam medis, termasuk ketepatan kode diagnosis dan
prosedur medis. Ketidaktepatan pengodean dapat menyebabkan klaim Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) ditolak atau tertunda, sehingga merugikan rumah sakit.
Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan, masih ditemukan adanya
ketidaktepatan pengodean yang menyebabkan pending sehingga berdampak pada
kerugian rumah sakit. Penelitian ini bertujuan mengetahui ketepatan dan
ketidaktepatan kode diagnosis dan prosedur medis pada klaim JKN pasien rawat
inap serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ketidaktepatan
tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan retrospektif.
Populasi penelitian ini adalah seluruh berkas klaim JKN rawat inap di Rumah Sakit
Umum Astrini pada triwulan IV tahun 2024 sebanyak 2.324 berkas klaim. Besar
sampel yang digunakan adalah 96 dari 2.324 berkas klaim dengan menggunakan
rumus slovin. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara dengan petugas
rekam medis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat ketidaktepatan kode diagnosis
sebanyak 11 berkas klaim (11,46persen) dan ketidaktepatan kode prosedur medis
sebanyak 8 berkas klaim (8,33persen). Faktor-faktor penyebab ketidaktepatan meliputi
tulisan tangan dokter yang sering sulit dibaca, pemahaman petugas koding terhadap
regulasi, ketidaklengkapan dokumen rekam medis, dan regulasi BPJS.
Kesimpulan penelitian ini adalah masih terdapat ketidaktepatan dalam
pengodean diagnosis dan prosedur medis pada klaim JKN. Oleh karena itu,
disarankan kepada pihak rumah sakit untuk mengoptimalkan penggunaan RME,
memastikan kelengkapan berkas klaim, dan menyelenggarakan pelatihan mengenai
regulasi BPJS.