Analisis Ketidaktepatan Pengkodean Diagnosis dan Prosedur Pada Berkas Klaim Pasien Rawat Inap Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2024

ABSTRAK
ITUS PUTU MAHENDRA
Analisis ketidaktepatan pengkodean Diagnosis dan Prosedur Pada Berkas Klaim Pasien Rawat Inap Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2024
Permasalahan dalam pengajuan klaim Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) masih sering terjadi, salah satunya adalah berkas yang berstatus pending akibat ketidaktepatan pengkodean diagnosis dan prosedur. Hal ini berdampak pada tertundanya pembayaran klaim dan menimbulkan kerugian finansial bagi rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan pengkodean serta faktor-faktor penyebab klaim tertunda pada pasien rawat inap JKN di RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif retrospektif. Data dikumpulkan dari 246 berkas klaim pasien rawat inap JKN pada bulan Januari–Maret 2024. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan berkas klaim yang mengalami pending verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total 246 berkas klaim, sebanyak 143 berkas (58,13persen) mengalami pending karena kesalahan dalam pengkodean diagnosis, 80 berkas (32,52persen) karena aspek medis, dan 23 berkas (9,35persen) karena masalah administratif. Pengkodean prosedur dinyatakan tepat pada seluruh berkas. Kesalahan diagnosis paling banyak disebabkan oleh penggunaan kode anemia (D62) tanpa justifikasi medis, penggunaan kode bakteri yang tidak memenuhi kriteria komorbid/komplikasi, serta penempatan diagnosis utama dan sekunder yang tidak sesuai. Faktor utama penyebab ketidaktepatan meliputi dokumentasi medis yang tidak lengkap, kurangnya pemahaman petugas koding terhadap standar pengkodean, dan minimnya koordinasi antara Koder dan verifikator.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kesalahan dalam pengkodean diagnosis menjadi penyebab utama tertundanya klaim JKN. Disarankan agar rumah sakit dapat mengoptimalkan pencatatan data rekam medis dengan lengkap, jelas, dan sesuai standar, termasuk mencantumkan detail tindakan medis yang dilakukan, meningkatkan pelatihan bagi petugas koding, memperbaiki kualitas dokumentasi medis, serta memperkuat komunikasi antara tim medis dan koder guna memastikan akurasi dalam pengajuan klaim.