Analisis ketepatan Kode Diagnosis Penyakit Bronchopmeumonia Pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Waras Wiris Boyolali Tahun 2024

Bronchopneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan bawah yang memiliki angka kejadian tinggi di Rumah Sakit Umum Daerah Waras Wiris Boyolali. Berdasarkan data tahun 2024, penyakit ini menempati urutan kedua dari sepuluh besar penyakit rawat inap. Ketepatan dalam pemberian kode diagnosis sangat penting karena berdampak langsung pada klaim pembiayaan dan mutu pelayanan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketepatan kode diagnosis bronchopneumonia pada dokumen rekam medis pasien rawat inap di RSUD Waras Wiris Boyolali tahun 2024.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Data dikumpulkan melalui observasi dokumen rekam medis dan wawancara dengan petugas coder. Sampel penelitian berjumlah 166 dokumen rekam medis dengan diagnosis utama bronchopneumonia. Analisis dilakukan dengan membandingkan kode diagnosis pada dokumen dengan kaidah ICD-10 dan prosedur standar operasional rumah sakit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 166 dokumen yang diteliti, sebanyak 133 dokumen (80,12persen) telah dikode dengan tepat, sedangkan 33 dokumen (19,88persen) tidak tepat. Ketidaktepatan umumnya disebabkan oleh tulisan dokter yang tidak terbaca, perbedaan diagnosis antara lembar masuk dan keluar, serta ketidaktelitian coder dalam meninjau lembar penunjang. Faktor lain yang memengaruhi adalah kurang lengkapnya informasi dalam rekam medis
Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar dokumen rekam medis sudah dikode secara tepat, namun masih terdapat kekeliruan yang perlu diperbaiki. Peneliti menyarankan perlunya pelatihan berkala bagi petugas coding, peningkatan kelengkapan dokumentasi medis oleh dokter, dan evaluasi berkala terhadap pelaksanaan SOP untuk meningkatkan akurasi coding diagnosis.