Prediksi Statistik Kematian dengan Metode Least Square di RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo Tahun 2025-2029

PUTRY WAHYU INDARWATI
Prediksi Statistik Kematian dengan Metode Least Square di RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo Tahun 2025-2029

Angka kematian pasien di rumah sakit merupakan salah satu indikator penting dalam menilai mutu pelayanan kesehatan. Fluktuasi angka kematian setiap tahun perlu dianalisis untuk mengetahui trend dan potensi permasalahan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi statistik kematian di RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo tahun 2025–2029 menggunakan metode Least Square, sebagai dasar evaluasi dan peningkatan mutu layanan kesehatan rumah sakit.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Populasi dan sampel yang digunakan adalah seluruh data pasien keluar hidup dan mati di RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo tahun 2020–2024 dengan teknik sampel jenuh, yang mencakup indikator Gross Death Rate (GDR), Net Death Rate (NDR), Maternal Death Rate (MDR), Newborn Mortality Rate (NMR), Fetal Death Rate (FDR), Post Operative Death Rate (PODR), dan Anesthesia Death Rate (ADR). Instrumen penelitian berupa pedoman wawancara, pedoman observasi dan alat hitung. Pengolahan data dengan Penyusunan data, Klasifikasi, Tabulasi, Perhitungan, dan Penyajian data. Analisis dilakukan secara deskriptif.

Hasil prediksi nilai GDR menunjukkan trend penurunan sebesar (-9,67) setiap tahun dan berada di bawah standar ideal. Demikian pula, prediksi nilai NDR menunjukkan trend penurunan sebesar (-6,41) tiap tahun dan juga berada di bawah standar ideal. Sebaliknya, prediksi indikator NMR menunjukkan trend peningkatan sebesar 2,34 tiap tahun dan prediksi indikator FDR menunjukkan trend peningkatan sebesar 0,24 tiap tahun, keduanya masih berada di atas batas standar ideal. Sementara itu, indikator MDR, PODR, dan ADR tetap stabil dalam kondisi ideal tanpa adanya kasus selama lima tahun terakhir.

Kesimpulan dari perhitungan prediksi menunjukkan penurunan untuk angka GDR, NDR, MDR, PODR, dan ADR. Prediksi menunjukkan peningkatan untuk angka NMR dan FDR. Penulis menyarankan sebaiknya rumah sakit memperkuat koordinasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan primer dalam deteksi dini, rujukan tepat waktu bagi ibu hamil dan bayi baru lahir dengan risiko tinggi serta terus menjaga dan memperkuat implementasi protokol kesehatan pasien secara konsisten.