SISTEM INFORMASI PERAMALAN PENJUALAN FAST MOVING FOOD MENGGUNAKAN METODE SIMPLE MOVING AVERAGE PADA PT. INTI DISTRIBUSI INDONESIA

Keadaan ekonomi dalam era globalisasi ini membuat persaingan bisnis
menjadi semakin tajam, baik pasar domestik maupun pasar global. Dalam hal ini
juga dapat terlihat pada persaingan di bidang penyedia layanan makanan cepat saji
(fast moving food) yang semakin marak dan dengan banyaknya penyedia layanan
jasa makanan cepat saji (fast moving food) dalam kemasan yang bermunculan
dengan berbagai merek.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan peneliti membaginya menjadi
dua yaitu untuk yang pertama adalah metode pengambilan data tedapat observasi,
wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Yang kedua adalah metode
pengembangan sistem menggunakan metode Waterfall.
Kesimpulan terhadap pembangunan Sistem informasi peramalan penjualan
dengan metode Simple Moving Average di PT. Inti Distribusi untuk menghitung
perkiraan jumlah penjualan Mie Instan agar tidak mengalami kekosongan pada
penjualan. Hasil implementasi aplikasi dibandingkan perhitungan manual, dengan
mengambil contoh penjualan barang sebagai berikut 800001 - SRM MI GRG
SEJATI AYAM PNGGNG (40X90G) dengan pergerakan sebesar 6 menunjukkan
angka Mean Absolute Percentage Error (MAPE) sebesar 87.35% yang artinya
bahwa tingkat ketelitian hasil peramalan sebesar 12.65% dikarenakan terjadi
pelonjakan penjualan dalam penelitian di bulan Desember yg mengakibatkan hasil
peralamalan mengalami ketidakstabilan. Berbeda jika peralamalan berakhir di
bulan sebelumnya yaitu November dengan Mean Absolute Percentage Error
(MAPE) yg lebih rendah karena penjualan lebih stabil yaitu pada penjualan barang
800002 - SRM MI GRG SEJATI SOTO (40X90G) dengan pergerakan sebesar 5
menunjukkan angka Mean Absolute Percentage Error (MAPE) sebesar 22.20%
yang artinya bahwa tingkat ketelitian hasil peramalan sebesar 77.80% yang
menjadikan peralaman dikatakan berhasil untuk acuan penyediaan stok gudang,
oleh karena itu untuk meramalkan suatu produk dalam perusahaan dibutuhkan data
penjualan yang konsisten disetiap bulannya agar aplikasi ini dapat berfungsi
sebagaimana mestinya. Jika menggunakan aplikasi tersebut terdapat adanya data
historis pelonjakan maka yang harus dilakukan yaitu penting untuk tahu indikator
analisis lainnya yang bisa melengkapi proses pertimbangan sebelum penyediaan
stok gudang.