ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST SECTIO CAESAREA TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI DENGAN INTERVENSI FOOT MASSAGE

Latar Belakang : Sectio caesarea adalah suatu tindakan pembedahan untuk melahirkan janin dengan cara membuat sayatan untuk membuka dinding perut dan dinding uterus untuk mengeluarkan bayi yang berada di rahim ibu. Sedangkan nyeri post sectio caesarea merupakan suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan, maka dari itu adapun tindakan untuk mengurangi rasa nyeri yaitu farmakologi dan non farmakologi salah satu tindakan non farmakologgi untuk mengurangi nyeri adalah Foot massage. Foot massage adalah salah satu tekhnik pilihan dalam menurunkan nyeri dikarenakan pada daerah kaki terdapat saraf saraf yang terhubung ke organ dalam dan memanipulasi jaringan ikat dengan cara meremas pukulan atau gesekan untuk memberikan dampak terhadap sirkulasi dan juga dapat memberikan efek relaksasi, tindakan non farmakologis dengan foot massagebisa dilakukan 24 sampai 48 jam setelah tindakan sectio caesaraea (SC).Tujuan : Penulis dapat mengaplikasikan asuhan keperawatan pada pasien post sectio caesarea yang mengalami nyeri dengan intervensi foot massage. Metode : Studi kasus ini menggunakan metode deskreptif dengan pendekatan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi pada pasien dengan kasus ibu post sectio caesarea yang mengalami tingkat nyeri yaitu 6 kategori nyeri sedang. Hasil : Setelah dilakukan tindakan intervensi foot massage selama 3 hari didapatkan hasil nilai pre test 6 (nyeri sedang) dan setelah diberikan tindakan menurun menjadi 2 (nyeri ringan), sehingga didapatkan selisih skala nyeri yaitu 4. Kesimpulan : Kesimpulan dari studi kasus ini yang difokuskan pada diagnosa utama yaitu nyeri akut setelah diberikan intervensi foot massage selama 3 hari Subjek: P: pasien mengatakan nyeri insii post sectio caesarea sudah berkurang. Q: nyeri dirasakan seperti digigit semut. R: nyeri sekitar insisi post opasi sectio caesarea. S: dengan skala nyeri 1. T: hilang timbul. Objektif: pasien tampak rileks dan sudah tampak tidak mringis. Assesment: masalah nyri teratasi. Planning: hentikan intervensi pembrian foot massage. Saran : Bagi perawat hasil studi kasus ini diharapkan perawat dapat berkoordinasi dengan tenaga kesehatan yang lain dalam memberikan tindakan terapi foot massage.