ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PENDERITA SKIZOFRENIA GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DENGAN INTERVENSI TERAPI OKUPASI MENGGAMBAR

Latar Belakang : Halusinasi merupakan distorsi persepsi palsu yang terjadi pada respon neurobiologis maladaptif, penderita sebenarnya mengalami distorsi sensori sebagai hal yang nyata dan meresponnya. Dalam penanganan pasien dengan halusinasi terdapat dua pelaksanaan yaitu terapi farmakologi dan non farmakologi. Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan penerapan asuhan keperawatan dan terapi okupasi terhadap penurunan tanda dan gejala pada pasien gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran. Metode penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus. Studi kasus ini mengeksplorasi penerapan masalah asuhan keperawatan pada pasien gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran dengan terapi okupasi di RSJD Dr. Arif Zainnudin. Hasil setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7 hari, masalah Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran mengalami penurunan yaitu sebelum dilakukan terapi okupasi menggambar skor 22 (kategori halusinasi sedang)setelah dilakukan terapi okupasi menggambar skor tanda gejala halusinasi klien yaitu 11 ( kategori halusinasi ringan). Kesimpulan terdapat perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi strategi pelaksanaan okupasi, terapi aktivitas kelompok, kolaborasi pemberian obat terdapat juga penurunan tingkat tanda dan gejala halusinasi setelah dilakukan intervensi tersebut.