Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Penderita Stroke Dengan Hemiparesis Melalui Interversi Terapi Akupresure DiWilayah Kerja Puskesmas Baki

Program Studi Diploma Tiga Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Duta Bangsa Surakarta
2025

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA PENDERITA STROKE DENGAN HEMIPARESIS MELALUI INTERVENSI TERAPI
AKUPRESURE DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS BAKI

Yonandha Meisya Pratiwi
ABSTRAK
Latar Belakang: Stroke adalah penyakit yang menyerang bagian otak, yang sangat berbahaya karena otak merupakan organ penting yang mengatur semua fungsi tubuh. Stroke dapat mengganggu sistem motorik tubuh manusia. Tujuan: studi kasus ini untuk melakukan pengkajian keperawatan, penegakan diagnosis, menyusun rencana keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan, melakukan evaluasi keperawatam, dan menerapkan terapi akupresure yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot dan rentang gerak ROM. Metode: studi kasus yang meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi dalam penerapan terapi akupresure pada pasien stroke dengan hemiparesis dalam meningkatkan kekuatan otot dan rentang gerak ROM. Subjek dalam studi kasus ini ialah pasien stroke dengan hemiparesis berjenis kelamin laki-laki dengan usia 72 tahun. Masalah keperawatan yang ditemukan pada klien yaitu gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot. Hasil: setelah dilakukan tindakan keperawatan didapatkan hasil, subjektif: pasien mengatakan ada perubahan dalam keterbatasan gerak ekstermitas atas dan bawah bagian kiri dibandingkan dengan kondisi yang sebelumnya didapatkan setelah diterapi akupresure. Objektif: pasien tampak kooperatif dan antusias dengan nilai kekuatan otot esktermitas atas dan bawah bagian kiri masih setabil dinilai 4 sedangkan penilaian penilaian dari goniogram bagian ekstermitas bawah, ekstensi lutut bernilai 14, fleksi lutut bernilai 107, fleksi dorsi bernilai 17, dan fleksi platar bernilai 33, sedangkan pada ekstermitas atas, ekstensi siku bernilai 0, fleksi siku bernilai 124, fleksi dorsi bernilai 51, dan fleksi platar bernilai 67. Kesimpulan: setelah diberikan tindakan keperawatan masalah gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot teratasi dan intervensi dihentikan.