Asuhan keperawatan pada pasien stroke dengan intervensi mirror therapy untuk melatih kekuatan otot

Stroke terjadi karena tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. Hal ini disebabkan oleh aterosklerosis yaitu penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah atau bekuan darah yang telah menyumbat pembuluh darah atau bekuan darah yang menyumbat suatu pembuluh darah ke otak yang menyebabkan gangguan neurologis seperti kelemahan otot dan penurunan motorik. Intervensi nonfarmakologis yang dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke adalah mirror therapy. Tujuan studi kasus ini adalah untuk menerapkan asuhan keperawatan pada pasien stroke dengan intervensi mirror therapy untuk melatih kekuatan otot. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan metode pendekatan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Subjek penelitian menggunakan pasien stroke non hemoragik dengan kelemahan otot pada ekstremitas kanan. Pengukuran kekuatan otot dilakukan menggunakan Manual Muscle Testing (MMT) dengan rentang skor 0-5. Intervensi mirror therapy diberikan selama tiga hari berturut-turut, dua kali sehari, masing- masing selama 15 menit. Hasil pengukuran menunjukkan adanya perubahan kekuatan otot pada ekstremitas yang mengalami hemiparesis, dari skor awal tangan kanan 2 dan kaki kanan 3 menjadi tangan kanan 4 dan kaki kanan 4 setelah intervensi. Hasil ini menunjukkan bahwa pemberian mirror therapy membantu melatih kekuatan otot pada pasien stroke non hemoragik.