Asuhan Keperawatan Gerontik Dengan Pemberian Intervensi Terapi Senam Otak Pada Pasien Demensia Dalam Meningkatkan Fungsi Kognitif Di Wilayah Kerja Puskesmas Serengan

Latar belakang: Lanjut usia atau yang sering dikenal sebagai lansia, adalah tahap di mana seseorang mencapai usia 60 tahun ke atas. Meningkatnya presentase penduduk lansia, masalah kesehatan yang muncul pada lansia juga beragam salah satunya demensia. Diperkirakan hampir mencapai 46,8 atau 50 juta orang yang menderita demensia saat ini, dengan 20,9 juta di Asia Pasifik. Senam otak adalah salah satu aktivitas atau latihan fisik yang dapat meningkatkan memori, konsentrasi dan kemampuan kognitif. Tujuan: Studi kasus ini bertujuan untuk menerapkan asuhan keperawatan gerontik dengan pemberian intervensi terapi senam otak dalam meningkatkan fungsi kognitif. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode pendekatan studi kasus dengan menggunakan asuhan keperawatan. Subjek dalam studi kasus ini yaitu lansia yang mengalami demensia. Hasil: Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 5 hari didapatkan hasil dari skor MMSE 19 (gangguan fungsi kognitif sedang) menjadi skor MMSE 24 (gangguan fungsi kognitif ringan) hal ini menunjukkan adanya pengaruh senam otak dalam peningkatan fungsi kognitif seseorang lansia tersebut karena senam otak menyebabkan terjadinya vasodilatasi pembuluh darah dan peningkatan denyut jantung, menyebabkan sirkulasi darah dapat mencapai tubuh termasuk otak.. Kesimpulan: Hasil evaluasi dari asuhan keperawatan yang diberikan selam 5 hari, penulis menyimpulkan bahwa masalah gangguan kognitif teratasi. Saran: Diharapkan terapi senam otak ini dapat dilakukan sebagai salah satu intervensi non farmakologis untuk pasien demensia dalam meningkatkan kemampuan fungsi kognitif.