ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN STROKE DENGAN INTERVENSI TEKNIK SHAKER EXECRISE AGAR PASIEN BISA MENELAN

Latar Belakang: Stroke merupakan salah satu penyebab utama kecacatan dan kematian di Indonesia. Salah satu komplikasi yang sering muncul pada pasien stroke adalah disfagia atau gangguan menelan yang dapat berdampak pada pemenuhan nutrisi dan kualitas hidup pasien. Shaker exercise adalah terapi latihan yang bertujuan memperkuat otot suprahioid untuk meningkatkan kemampuan menelan. Tujuan: Mengetahui pengaruh intervensi shaker exercise terhadap peningkatan fungsi menelan pada pasien stroke non-hemoragik di RSUD Dr. Soeratno Gemolong. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan subjek seorang pasien stroke non-hemoragik yang mengalami gangguan menelan. Intervensi dilakukan berupa pemberian terapi shaker exercise selama tiga hari berturut-turut. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik menggunakan The Massey Bedside Swallowing Screen. Hasil: Hasil pengukuran sebelum latihan menunjukkan status menelan dalam kategori disfagia berat hingga sedang. Setelah dilakukan shaker exercise selama tiga hari, terjadi peningkatan fungsi menelan dari disfagia berat menjadi tidak disfagia. Pasien mampu menelan tanpa tersedak dan tanpa batuk. Kesimpulan: Pemberian intervensi shaker exercise efektif meningkatkan kemampuan menelan pada pasien stroke non-hemoragik dengan disfagia. Terapi ini dapat menjadi alternatif intervensi non-farmakologi dalam asuhan keperawatan pasien stroke.