Hubungan Burnout Terhadap Penurunan Produktivitas Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo

Burnout merupakan kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental yang timbul akibat tekanan kerja yang tinggi dan berkepanjangan, terutama pada profesi dengan intensitas kerja tinggi seperti perawat. Kondisi ini berdampak serius terhadap menurunnya semangat, motivasi, dan produktivitas kerja perawat, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kualitas pelayanan keperawatan di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara burnout dan penurunan produktivitas kerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Jumlah responden sebanyak 69 perawat, dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian meliputi kuesioner Maslach Burnout Inventory (MBI) untuk mengukur burnout dan kuesioner produktivitas kerja dengan enam indikator : kemampuan, hasil kerja, semangat kerja, pengembangan diri, mutu, dan efisiensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami burnout pada kategori tinggi (66,7persen) dan produktivitas kerja rendah (89,9persen). Analisis bivariat menggunakan uji Spearman Rank didapatkan p value 0,001 kurangdari 0,05. Semakin tinggi tingkat burnout yang dialami perawat, maka semakin rendah tingkat produktivitas kerja mereka dalam menyelesaikan tugas keperawatan secara optimal dan berkelanjutan. Pengaturan beban kerja, peningkatan dukungan sosial, pemberian apresiasi kerja, peningkatan keseimbangan kehidupan kerja, serta pelatihan manajemen stres secara berkala, kinerja optimal dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan secara menyeluruh dan berkesinambungan dalam mengatasi burnout.