Efektivitas Penerapan Relaksasi Otot Progresif Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Op Fraktur Di RS. Ortopedi DR. R. Soeharso Surakarta

Fraktur merupakan salah satu masalah kesehatan tentang muskuloskeletal yang terus meningkat. Fraktur atau patah tulang merupakan kondisi yang menyebabkan gangguan lokal atau sebagian pada kontiunitas tulang. Data Riset Kesehatan daerah 2018 menjukkan prevalensi kasus fraktur di Jawa Tengah mencapai 6,2persen. Nyeri pasca operasi fraktur merupakan fenomena kompleks akibat interaksi antara trauma jaringan, inflamasi, mekanisme neurologis, dan faktor psikososial. Operasi fraktur termasuk sayatan kulit, manipulasi fragmen tulang, serta penempatan alat fiksasi menyebabkan kerusakan jaringan seperti otot, periosteum, pembuluh darah, dan saraf perifer yang mengaktifkan nociceptor dan menimbulkan nyeri akut. Penelitin ini bertujuan untuk mengetahui keefektivan penerapan Relaksasi Otot Progresif terhadap intensitas nyeri pada pasien post op fraktur. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain Pre-experiment one grup pretest-posttest, sampel pada penelitian ini melibatkan 35 responden yang merupakan pasien post operasi di Bangsal Bougenville RS Ortopedi Prof. Dr. R Soeharso. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembr observasi dengan skala nyeri Visual Analogue Scale (VAS). Setelah dilakukan intervensi, intensitas nyeri pada pasien post op mengalami penurunan dengan nilai signifikansi 0.00 (p kurangdari 0,05) pada Uji Welcoxon. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan Relaksasi Otot Progresif terhadap intensitas nyeri pada pasien post op mempengaruhi tingkat nyeri pasien post op di Bangsal Bougenvill.