Pengaruh Terapi Psikoreligius Dzikir Terhadap Penurunan Tanda Dan Gejala Halusinasi (Pendengaran) Di RSJD SURAKARTA

Latar Belakang : Halusinasi pendengaran merupakan gejala yang umum pada pasien skizofrenia dan dapat mengganggu fungsisosial serta meningkatkan risiko perilaku kekerasan. Penderita gangguan jiwa yang ada di Indonesia diperkirakan sebesar 2-3%, yaitu sekitar 1 sampai 1,5 juta jiwa, diantaranya mengalami halusinasiPenanganannonfarmakologis sepertiterapipsikoreligius dzikir diyakini dapatmemberikan efek menenangkan dan mengontrol halusinasi. Tujuan Penrlitian : Untuk mengetahui pengaruh terapi psikoreligius dzikir terhadap penurunan tanda dan gejala halusinasi (Pendengaran) Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan pendekatan pretest-posttest with control group. Sampel berjumlah 36 responden, dibagi menjadi kelompok intervensi dan kontrol. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner skor halusinasi pendengaran 11 butir soal. Hasil : Hasil analisis dengan menggunakan uji statistik wilcoxon menunjukkan nilai ρ-value yaitu 0, 000 sehingga terdapat pengaruh tanda dan gejala pasien halusinasi pendengaran sebelum dan sesudah diberikan terapi psikoreligius dzikir. Kesimpulan : Terapi psikoreligius dzikir berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan tanda dan gejala halusinasi pendengaran pada pasien gangguan jiwa di RSJD Surakarta. Terapi ini dapat digunakan sebagaiintervensi keperawatan mandiri untukmeningkatkan kualitas hidup pasien.