Pengaruh Pemberian Murottal Al-Qur’an Dengan Kecemasan pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis yang Menjalani Terapi Hemodialisa di Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAK
Latar Belakang: Pasien dengan penyakit ginjal kronis (PGK) yang menjalani hemodialisa kerap mengalami kecemasan akibat kondisi medis yang kronis, proses terapi yang berlangsung seumur hidup, dan dampak psikososial yang ditimbulkan. Salah satu intervensi non-farmakologis yang diyakini dapat menurunkan tingkat kecemasan adalah terapi murottal Al-Quran. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh pemberian murottal Al-Quran terhadap tingkat kecemasan pada pasien PGK yang menjalani terapi hemodialisa. Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimen dengan pendekatan pretest-posttest control group design. Sampel terdiri dari 24 responden yang dibagi menjadi 2 yaitu kelompok intervensi sebanyak 14 responden yang diberikan terapi murottal Al-Quran, dan kelompok kontrol sebanyak 14 responden tanpa perlakuan. Analisa menggunakan uji Paried Sample t-test dan uji Independen Sample t-test dengan uji normalitas Shapiro Wilk. Instrumen yang digunakan adalah Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Intervensi dilakukan dengan memperdengarkan murottal Surah Ar-Rahman oleh Ahmad Saud selama 3 kali. Hasil: Hasil uji Paired Sample t-test menunjukkan adanya penurunan tingkat kecemasan yang signifikan pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah diberikan murottal (p samadengan 0.000). Sedangkan pada kelompok kontrol dapat ditemukan perubahan yang signifikan (p samadengan 0.004). Hasil uji Independent Sample t-test menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dan kontrol sebelum intervensi (p samadengan 0.079). Sedangkan pada kelompok intervensi dan kontrol setelah intervensi (p samadengan 0,003). Kesimpulan: Terapi murottal Al-Quran efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa, sehingga intervensi ini dapat direkomendasikan sebagai salah satu terapi kecemasan yang bersifat spiritual dan non-invasif di lingkungan pelayanan keperawatan.