Pengaruh Brisk Walking Exercise Pada Lansia Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pasien Hipertensi Di Desa Karanganyar Kecamatan Sambungmacan

Latar Belakang: Hipertensi adalah suatu kondisi kronis yang ditandai dengan
peningkatan tekanan darah, yaitu tekanan darah sistolik lebihdari samadengan140 mmHg dan diastolik
lebihdari samadengan 90 mmHg. Penyakit dikenal sebagai Silent killer, karena tidak menunjukkan
gejala yang jelas, sehingga banyak penderita tidak menyadari bahwa mereka
menderita hipertensi. Hipertensi jika tidak ditangani dengan baik, maka akan
meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan penyakit kardiovaskular
lainnya. Salah satu non-farmakologis hipertensi yaitu Brisk Walking Exercise.
Tujuan: Mengetahui pengaruh Brisk Walking Exrcise terhadap tekanan darah
pada pasien hipertensi di Desa Karanganyar, Kecamatan Sambungmacan Metode:
Penelitian ini menggunakan desain Pre-Experimental dengan pendekatan One
group pre-test post-test. Sampel sebanyak 40 responden dari populasi 450 orang
yang diambil menggunakan metode Purposive Sampling. Alat ukur berupa
Sphygmomanometer digital, dan analisis data dilakukan dengan uji Wilcoxon
Signed Ranks-Test. Hasil: Mayoritas responden usia 60-74 tahun (67,5persen),
mayoritas responden jenis kelamin perempuan (87,5persen), dan mayoritas responden
pekerjaan petani (57,5persen). Tekanan darah setelah dilakukan intervensi Brisk
Walking Exercise rata-rata tekanan darah sistole turun 24.85 mmHg (162.50
mmHg menjadi 137.65 mmHg), dan tekanan darah diastole turun 5.7 mmHg
(87.15 mmHg menjadi 81.45 mmHg). Terdapat penurunan terhadap tekanan darah
signifikan dengan nilai z -7.772 menjadi -7.771 dan p-value 0.000 (a kurangdari0.05).
Kesimpulan: Brisk Walking Exercise yang dilakukan rutin 3 kali seminggu
dengan durasi 30 menit terbukti efektif menurunkan tekanan darah pada pasien
hipertensi.