Hubungan Tingkat Stres Dengan Kualitas Hidup Pasien Hipertensi di Wilayah Puskesmas Polanharjo Klaten

Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu masalah pada kesehatan global yang dapat menyebabkan komplikasi yang serius seperti stroke dan penyakit jantunng. Selain faktor biologis, kondisi psikologis seperti stres juga dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita hipertensi. Kualitas hidup merupakan salah satu indikator penting dalam keberhasilan pengelolaan penyakit kronis, termasuk hipertensi. Namun, tidak semua pasien mampu mengelola stres dengan baik, yang beresiko menurunkan kualitas hidup mereka. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres dengan kualitas hidup pada psien hipertensi di wilayah Puskesmas Polanharjo, Kabupaten Klaten. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain analitik dan pendekatan cross-sectional. Jumlah responden sebanyak 87 orang yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuisioner DASS-42 untuk mengukur tingkat stress dan WHOQOL-BREF untuk menilai kualitas hidup pasien hipertensi. Data dianalisis menggunakan uji Rank Spearman. Hasil: Sebagian besar responden mengalami stres dalam kategori sedang (54persen) dan memiliki kualitas hidup dalam kategori cukup (61persen. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan kualitas hidup pasien hipertensi (Psamadengan0,005) dengan nilai koefisiensi korelasi sebesar -0,298 yang menunjukkan hubungan negatif dengan kekuatan korelasi lemah. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan kualitas hidup pasien hipertensi. Semmakin tinggi tingkat stres, maka semakin rendah kualitas hidup pasien hipertensi. Oleh karena itu, penting bagi tenaga kesehatan untuk melakukan intervensi yang bertujuan mengurangi stres agar dapat meningkatkan kualitas hidup pasien hipertensi.