Efektifitas Latihan berjalan selama 30 menit per hari terhadap perbaikan toleransi glukosa pada pasien diabetes melitus tipe II

Pendahuluan: Hiperglikemia atau kencing manis adalah tanda gangguan metabolisme yang dikenal sebagai diabetes mellitus (DM), yang disebabkan oleh proses ekskresi zat-zat kimia, kerja insulin yang tidak normal, serta proses kimia abnormal dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Tujuan: Penelitian ini dilakukan di desa Cemani dengan
17 responden dan mayoritas adalah berjenis perempuan penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas latihan berjalan selama 30 menit per hari terhadap perbaikan toleransi glukosa pada pasien diabetes melitus tipe II. Metode: Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain pre-experiment pre-test dan post-test untuk mengetahui kadar gula darah sebelum dan sesudah intervens/ latihan berjalan. Hasil: Uji analisis menggunakan uji paired t-test menunjukkan perbedaan signifikan dengan nilai p value (p kurangdari 0.05) antara kadar GDS sebelum dan setelah intervensi latihan berjalan. Rata- rata kadar GDS sebelum intervensi adalah 287.00 mg/dL, sedangkan setelah intervensi turun menjadi 200.82 mg/dL. Hasil ini menunjukkan bahwa latihan berjalan selama 30 menit per hari efektif dalam menurunkan kadar GDS pada pasien diabetes melitus tipe II.. Maka dapat disimpulkan ada pengaruh latihan berjalan selama 30 menit per hari. Kesimpulan: Aktivitas fisik ringan seperti latihan berjalan ternyata dapat menyehatkan tubuh dan melakukan aktivitas jalan kaki selama 30 menit setiap hari, aktivitas ini sangat cocok dilakukan bagi orang yang kurang aktif dan berolahraga. Latihan fisik adalah bertujuan untuk membakar kalori dalam tubuh, sehingga glukosa darah bisa terpakai untuk energi, dengan demikian kadar gula darah bisa turun setelah diberikan terapi latihan berjalan dan Aktivitas latihan berjalan selama 30 menit per hari jika dilakukan secara teratur dan terus menerus atau rutin ada dapat menurunkan toleransi gula darah.