Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Self Care Lansia Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Colomadu II Kabupaten Karanganyar

Latar belakang: Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang umum dialami lansia dan dikenal sebagai silent killer karena sering tidak menunjukkan gejala awal. Peningkatan prevalensi penderita hipertensi di Puskesmas Colomadu II tahun 2024 mencapai 200 penderita dari 448 orang yang melakukan pemeriksaan. Angka tersebut menunjukkan bahwa hipertensi masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan. Pengetahuan lansia tentang hipertensi berperan penting dalam pengendalian penyakit melalui self care yang efektif. Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap self care pada lansia penderita hipertensi yang mengikuti Prolanis di Wilayah Kerja Puskesmas Colomadu II Kabupaten Karanganyar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan metode purposive sampling sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 58 responden lansia penderita hipertensi yang aktif mengikuti program Prolanis di Puskesmas Colomadu II. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Hypertension Knowledge-Level-Scale (HK-LS) dan kuesioner self care yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil akhir dianalisis dengan menggunakan uji Spearman rank SPSS 26. Hasil: Berdasarkan hasil uji Spearman rank tingkat pengetahuan responden berada pada kategori baik (51,7 persen) dan self care responden pada kategori baik (79,3 persen). Hasil uji Spearman rank menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dan self care dengan nilai p samadengan0,001 (p-value kurangdari 0,005). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan terhadap self care lansia penderita hipertensi. Pengetahuan yang baik berkontribusi terhadap perilaku self care yang optimal.