Pengaruh senam Hipertensi terhadap perubahan tekanan darah pada lansia dengan Hipertensi

Latar Belakang: Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan sistolik melebihi 140 mmHg serta tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Lansia berisiko mengalami hipertensi karena adanya perubahan fisiologis akibat proses penuaan. Upaya non-farmakologi yang dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah adalah senam hipertensi, yaitu latihan fisik yang dirancang khusus untuk membantu mengendalikan tekanan darah. Latihan ini terbukti mampun memperbaik sirkulasi darah, memperkuat kerja jantung, serta mendukung kesehatan dan kualitas hidup pada lansia. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh senam hipertensi terhadap perubahan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi di Panti Jompo Aisyiyah. Metode: Dalam penelitian ini mengunakan metode kuantitatif dengan desain pre-eksperimen one group pretest-posttes. Terdapat 15 lansia sebagai sampel yang menggunakan teknik total sampling sehingga seluruh populasi lansia dengan hipertensi di Panti Jompo Aisyiyah dijadikan responden. Senam hipertensi dilakukan selama 4 minggu dengan frekuensi tiga kali dalam seminggu, setelah itu dilakukan uji normalitas dengan metode Shapiro-Wilk, dan analisis data dilakukan menggunakan uji paired T-test. Hasil: Terjadi penurunan pada tekanan darah sistolik dan diastolik antara sebelum dan sesudah pelaksanaan senam hipertensi. Sebelum senam hipertensi, data menunjukkan bahwa banyak lansia mengalami hipertensi dengan tekanan sistolik sebesar 145,80 mmHg dan diastolik 83,40 mmHg. Setelah pelaksanaan senam hipertensi, rata-rata tekanan sistolik turun menjadi 134,47 mmHg, sedangkan tekanan diastolik menjadi 68,20 mmHg. Kesimpulan: Senam hipertensi membawa pengaruh yang signifikan dalam menurunkan tekanan darah, baik sebelum maupun sesudah senam hipertensi dilakukan, dengan hasil uji menunjukkan p-valuesamadengan0,000 (p kurangdari0,05).