Asuhan keperawatan jiwa dengan gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran menggunakan intervensi berzikir di rsjd Dr. Arif ZInudin Surakarta

Latar Belakang : Halusinasi pendengaran adalah mendengar suara atau percakapan lengkap antara dua orang atau lebih dimana klien disuruh melakukan sesuatu yang kadang membahayakan diri klien dan orang disekitarnya.Pasien yang mengalami halusinasi pendengaran terkadang menunjukkan perilaku agresif seperti marah dan merasa tertekan sehingga tidak bisa melakukan kegiatan pada umumnya. Pasien dengan halusinasi kerap menarik diri dari lingkungan. Metode : trapi ini dilakukan dengan cara memberikan intervensi atau perlakuan, kemudian dilihat pengaruhnya. Pasien yang akan diberikan terapi psikoreligius : dzikir adalah pasien dengan diagnosa halusinasi pendengaran, pasien kooperatif, bersedia menjadi responden, serta beragama islam. Prosedur pelaksanaan penerapan dilakukan setelah pengkajian, kemudian dilakukan 4 terapi generalis mengontrol halusinasi Hasil : Berdasarkan studi dokumentasi yang dilakukan di RSJD Dr. Arif zainudin Surakarta setelah dilakukan penelitian selama 4 hari menunjukan hasil dari dilakukan tindakan trapi psikoreligius dzikir dari pengkajian awal menunjukan sekor 16 dengan kategori halusinasi sedang mengalami penurunan halusinasi pada hari ketiga, yaitu menunjukan sekor 8 dengan kategori halusinasi ringan.Kesimpulan :Penerapan terapi pisigorelijius dzikir terbukti efektif dalam membantu mengontrol halusinasi pendengaran, trapi ini dapat digunakan sebagai terapi non farmakologi agar membuat pasien menjadi lebih rileks.